Interogasi diri tentang seni
Ada 5 pertanyaan yang ada dalam diri saya berkaitan dengan seni.
1. Apa tujuan dari seni yang ingin saya kembangkan?
Setelah perenungan sejenak, saya menyimpulkan bahwa tujuan dari seni yang ingin Saya kembangkan yang paling utama adalah mengajak orang-orang yang melihat atau menikmati seni saya untuk pesan tertentu yang ingin saya sampaikan.
Yang tentu saja pesan yang ingin saya sampaikan harus bernilai kebaikan sehingga tidak menjerumuskan seseorang kepada perbuatan yang kurang baik.
2. Mau digunakan sebagai apa seni yang berada dalam diri saya?
Secara garis besar, selama ini seni yang saya buat digunakan untuk meningkatkan kemampuan saya dalam mengekspresikan diri untuk menyampaikan pesan lewat karya seni.
Karena saya adalah seseorang yang sulit mengekspresikan perasaan lewat lisan maka biasanya saya mengekspresikan hal tersebut melalui seni dan tulisan.
3. Apakah seni yang saya buat harus bermakna?
Menurut saya se-absurd apapun sebuah seni, pasti memiliki makna tersebut walaupun hanya bisa di pahami oleh sang pencipta seni dan orang orang tertentu yang paham akan hal itu.
Karena bagaimanapun seni lahir dari pemikiran seseorang. Pasti ada pesan tersirat di dalamnya.
4. Apakah seni yang saya buat mampu merubah pemikiran atau hidup saya atau hidup seseorang?
Seni yang saya buat harus bernilai suatu pelajaran atau kesan bermakna, minimal kepada diri saya sendiri.
Dalam satu karya seni pasti membutuhkan beberapa pemikiran yang saya lakukan sehingga meskipun tidak merubah kehidupan setidaknya bisa menggugah pemikiran diri saya sendiri atau orang lain.
Namun hal ini haruslah sesuatu yang baik yang bisa dijadikan pelajaran.
5. Apakah hakekat seni yang saya ciptakan membuat diri saya jauh dari tuhan?
Menurut saya hal salah, karena menurut saya dan apa yang telah saya rasakan. Semakin saya memikirkan penciptaan tuhan dan apapun yang berhubungan dengan tuhan justru semakin mendekatkan diri saya kepada tuhan.
Pertanyaan seperti mengapa tuhan menciptakan manusia? Mengapa takdir terkadang tidak bisa di prediksi? Mengapa sesuatu yang tidak saya harapkan terkadang malah terjadi? Adalah contoh pemikiran pemikiran yang membuat saya menyadari bahwa saya bukan apa- apa jika tidak ada tuhan yang saya sembah.
Begitupun ketika menciptakan sebuah seni. Karena seni yang saya ciptakan akan dilihat banyak orang maka saya berusaha membuat seni yang tidak keluar dari ajaran agama saya. Karena dari seni tersebut juga mencerminkan seperti apa pemikiran kita sebenarnya.
Komentar
Posting Komentar